Pada tahun 1980-an masyarakat Desa Garawastu sudah mulai sadar akan pentingnya pendidikan, terbukti walaupun hanya ada beberapa siswa lulusan Sekolah Dasar (SD) yang melanjutkan ke tingkat SLTP baik SMP maupun MTs yang berada di kota atau di tempat yang jauh. Berawal dari fenomena tersebut, maka timbul gagasan dari sebagian Guru SD yang bernama Bapak Ahmad Alie,BA dan Bapak Musytari,BA. Mereka menginginkan didirikannya lembaga Pendidikan Tingkat Menengah dengan harapan bahwa anak-anak lulusan SD Garawastu dan sekitarnya dapat melanjutkan belajarnya ke sekolah yang dekat, ternyata gagasan tersebut mendapat dukungan dari tokoh Masyarakat Desa Garawastu (pada waktu itu belum dimekarkan) dan diantaranya yang paling mendukung adalah Keluarga Besar Bapak H. Amiin terutama berkaitan dengan materinya. Berawal dari sebuah keinginan serta dukungan yang kuat baik dukungan spiritual maupun material dari berbagai pihak, maka pada Bulan Juni tahun 1984 berdirilah sebuah lembaga yang bergerak dibidang pendidikan dengan nama Yayasan Pendidikan Islam Al-Amin yang menyelenggarakan pendidikan formal dan non formal. Adapun pendidikan formal yang tertuang dalam AD/ART Yayasan adalah dari tingkat RA sampai Perguruan Tinggi, namun di awal berdirinya, yayasan baru menyelenggarakan Tingkat Menengah Pertama yang bernama “MTs Al-Amiinâ€. Pada tahun pelajaran 1984/1985. Sementara itu pendidikan non formal menyelenggarakan pengajian rutin yang disebut Kemisan bagi orang tua dan Pondok Pesantren bagi anak—anak. Seiring dengan perkembangan zaman maka pada tahun 2005 Yayasan Pendidikan Islam Al-Amiin menyelenggarakan Raudhatul Athfal (RA) dan Kelompok Bermain (KOBER). Pada tahun yang sama para pengurus Yayasan terus berusaha untuk mendirikan SLTA baik Madrassah Aliah atau SMA dengan harapan para lulusan MTs semuanya dapat melanjutkan belajar tanpa harus pergi ke sekolah yang jauh. Pertemuan demi pertemuan terus berjalan untuk mendirikan SLTA. Bertepatan dengan itu, pada tahun 1990-an pemerintah meresmikan Lembaga Pendidikan Tingkat Menengah Atas dengan sebutan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan harapan para lulusannya dapat bekerja. Sekolah tersebut ternyata mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat Indonesia, maka atas dasar itulah para pengurus yayasan mengadakan rapat pada tanggal 18 Juni 2013 dengan keputusan untuk membuka SMK dengan nama “SMK Al-Amiin†dan mulai menerima peserta didiknya pada tahun ajaran 2013/2014 dengan Nomor Izin Operasional 165 Tahun 2013. Dengan bermodalkan tekad yang kuat, pada awal tahun berdirinya SMK yang di pimpin oleh Bapak Drs. H. Musytari dapat menerima sebanyak 35 siswa untuk 2 Program Pendidikan yaitu Program TKJ dan TKR/Otomotif, sedangkan untuk Program Akuntansi belum banyak siswa yang berminat. |